Perjalanan waktu seakan mengubah perilaku manusia pada setiap aktifitas yang mereka lakukan. Pada Era Digital, manusia di paksa untuk dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Kemajuan teknologi yang kini semakin canggih telah menaklukkan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pekerjaan konstruksi, yang semakin modern.
Mengapa demikian? Untuk menjalankan efisiensi pengerjaan proyek, dunia konstruksi selalu bergantung pada perubahan kemajuan teknologi. Hal ini biasa kita sebut dengan Revolusi Industri. Yaitu sebuah transformasi industri dengan adanya berbagai sign otomatisasi, data dan integrasi teknologi cyberphisic. Seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan komputasi awan, dalam proses produksi dan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan fleksibilitas.
Dengan adanya modernisasi pada berbagai pekerjaan konstruksi, manusia semakin mudah melakukan proses pembentukan material, khususnya baja, yang merupakan tulang punggung banyak struktur bangunan dan infrastruktur.
Pada step pengerjaan proyek tentunya dimulai dari bahan dan material yang sudah di persiapkan untuk dapat dijadikan pondasi bangunan. Mulai dari teknik pembengkokan baja, baik melalui Cold Bending maupun Hot Bending. Keduanya merupakan step yang sangat krusial dalam menentukan kualitas dan kekuatan akhir struktur.
Hot Bending lebih sering diterapkan pada proyek-proyek besar, seperti pembangunan jembatan, menara listrik, atau struktur industri yang membutuhkan pembengkokan baja berukuran besar.
Cold Bending merupakan teknik di mana batang baja dibengkokkan pada suhu ruangan tanpa pemanasan sebelumnya.