Pemotongan dengan busur plasma merupakan salah satu teknik yang sudah banyak digunakan dalam industri manufaktur. Busur Plasma ini digunakan untuk memotong berbagai jenis material, khususnya logam. Proses ini melibatkan perakitan torch dan pengaturan parameter pemotongan seperti arus listrik, tekanan gas, dan kecepatan potong. Parameter-parameter ini sangat mempengaruhi kualitas potongan, produktivitas, dan umur pakai komponen habis pakai.
Adapun kita akan membahas mengenai pentingnya pengaturan parameter pemotongan busur plasma berdasarkan rekomendasi produsen. Variasi parameter sesuai jenis dan ketebalan bahan, serta dampaknya terhadap efisiensi proses dan kualitas hasil potongan.
Pengaturan parameter pemotongan, seperti arus listrik, tekanan gas, jenis gas plasma, dan kecepatan pemotongan, merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan. Hal ini akan berpengaruh pada penentuan hasil akhir potongan.
Parameter yang tidak tepat dapat menyebabkan cacat potongan. Seperti kerf yang terlalu lebar, permukaan kasar, atau kerusakan dini pada komponen torch seperti nozzle dan elektroda. Oleh sebab itu, sangat penting mengatur parameter sesuai dengan rekomendasi produsen dan spesifikasi material. Sehingga dapat mencapai efisiensi dan kualitas optimal.
Pengaturan parameter yang tepat memiliki dampak signifikan terhadap beberapa hal berikut ini, diantaranya adalah :
- Kualitas Potongan: Parameter yang sesuai menghasilkan potongan dengan kerf minimal, permukaan halus, dan sedikit slag (sisa material leleh).
- Produktivitas : Pengaturan yang efisien memungkinkan pemotongan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas, sehingga meningkatkan throughput produksi.
- Umur Pakai Komponen : Elektroda dan nozzle adalah komponen habis pakai yang mahal. Parameter yang tidak tepat, seperti arus berlebih, dapat mempercepat keausan.
Plasma cutting merupakan proses pemotongan material konduktif listrik (seperti baja, aluminium, dan tembaga) menggunakan obor plasma. Plasma cutting merupakan peralatan mesin mutakkhir masa kini yang telah merevolusi industri manufaktur dan konstruksi.
Variasi parameter berdasarkan jenis dan ketebalan material sangat penting. Sebagai contoh, pemotongan baja karbon tebal membutuhkan arus lebih tinggi dan kecepatan lebih lambat dibandingkan aluminium tipis. Ketidaksesuaian parameter dapat menyebabkan cacat seperti beveling (kemiringan potongan) atau burn-back (kerusakan akibat panas berlebih).