Tekanan pada saat kompresor bekerja di hitung adanya tekanan yang hilang yang terjadi di dalam pipa. Sedangkan persamaannya, keduanya dapat menghasilkan tekanan 7 (Tujuh) BAR untuk mengontrol udara. Pada saat kapal berhenti, maka tekanan kompresor di bawah kapasitas kompresor.
Bagi Anda seorang yang Insinyur, kontraktor yang setiap hari bekerja pada lingkungan alat berat, tentunya Anda akan terus menggunakan Kompresor sebagai mesin pneumatik yang memiliki banyak fungsi pada berbagai industri.
Kompresor merupakan sebuah perangkat termodinamika, dimana mesin ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan gas. Dalam Ilmu Fisika, merujuk pada Hukum Termodinamika yang menyatakan bahwa sumber eksternal penggerak mula, motor listrik, atau mesin pembakaran internal harus bekerja pada gas untuk kompresi ini.
Peran sebuah kompresor juga untuk menghindari adanya kerugian karena gesekan, radiasi, pendinginan fluida yang digunakan untuk mendinginkan kompresor, untuk penyaluran gas pada tekanan tinggi.
Efek yang ditimbulkan ketika Kapal kekurangan Udara Bertekanan saat berlayar
压缩机 merupakan salah satu peralatan pneumatik yang dapat digunakan di berbagai industri. Keberadaan kompresor akan selalu menjadi kebutuhan terpenting pada kebanyakan pekerjaan. Sebuah Kapal tidak akan terlepas dari penggunaan kompresor, karena sebuah kompresor memiliki peran penting sebagai penghasil udara bertekanan. Udara bertekanan ini akan digunakan untuk menghidupkan mesin utama, termasuk untuk mengontrol mesin utama.
Adapun efek yang dihasilkan dari kurangnya tekanan udara ini adalah kegagalan pada sistem start pada mesin utama. Sehingga perlu dilakukan analisa pada kompresor sebagai penghasil udara bertekanan untuk mengetahui penyebab masalah ini. komponen yang paling berpengaruh dalam menghasilkan udara bertekanan adalah lp/hp valve.
Kompresor udara di kapal merupakan salah satu mesin untuk membantu berbagai kebutuhan dan kegiatan di kapal. Sebagai contoh untuk menghidupkan MI kapal, atau membantu pekerjaan yang menggunakan udara bertekanan. Kompresor udara ini akan menghasilkan udara bertekanan dengan cara menyerap dan memampatkan udara. Setelah itu udara tyersebut akan disimpan di dalam tangki udara untuk disalurkan ke pengguna (sistem pneumatik).
